Sabtu, 24 Maret 2012

PLACING(PENGECORAN)

Abstract
Sistem operasi pengecoran beton (Placing) melibatkan tiga sumber daya yaitu: truck mixer, concrete pump, dan pekerja. Kinerja sistem operasi dari ketiga sumber daya pekerjaan pengecoran dipengaruhi oleh faktor output ideal concrete pump, ketinggian lantai dan slump. Keseimbangan produktivitas yang berbeda-beda dari truck mixer, concrete pump, dan pekerja akan menjadikan kinerja sistem operasi optimal baik dari jumlah sumber daya lama dan biaya pengecoran. Kontraktor perlu mengambilan keputusan dalam menentukan jumlah, lama dan biaya sewa dari concrete pump, jumlah dan interval dari truck mixer, serta jumlah pekerja. Skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang meliputi studi literatur dan pengamatan di lapangan tentang pengecoran dengan menggunakan concrete pump, dan bertujuan untuk membuat program optimasi sistem operasi pengecoran beton dalam menjawab kebutuhan kontraktor tersebut di atas secara tepat. Program optimasi ini akan menampilkan output optimasi, grafik dan tabel dari ketiga sumber daya agar dapat lebih mudah dan lebih praktis digunakan oleh kontraktor.
Metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton
Metode pelaksanaan untuk pekerjaan beton ini dilaksanakan dengan sistemserempak untuk semua unit dengan metode konvensional ( dicor ditempat lokasipekerjaan ). Karena pekerjaan beton pada pier dikerjakan secara bertahap, makauntuk memulai pekerjaan tahap berikut diberi pasta dahulu agar terjadi ikatanantara beton yang lama dengan beton yang baru.

Hal-hal yang dilaksanakan dalam pengecoran beton adalah sebagai berikut:

a. Pengecoran beton harus dapat mengisi semua ruangan cetakan dengan padat dan dapat membungkus tulangan.
b. Untuk menghasilkan beton yang padat dan tidak keropos, selama proses pengecoran berlangsung, adukan beton ditusuk-tusuk dengan sepotong kayu, bambu atau besi. Begitu juga bagian cetakan dipukul-pukul dengan palu dari kayu.
c. Untuk keperluan pemadatan, pada pengecoran beton dapat juga dipakai alat penggetar (vibrator). Pemakaian alat penggetar tersebut harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengenai baja tulangan yang dapat mengubah kedudukan tulangan.
d. Untuk pengecoran lantai yang luas, tebal lantai dapat ditentukan dengan membuat mistar pengukur ketebalan yang terbuat dari kayu dan diberi kaki. Bagian bawah mistar pengukur dibuat rata dan tingginya sama dengan tebal lantai yang dicor. Pada waktu pengecoran telah mencapai tebalnya, mistar pengukur dapat dipindah tempatnya.
e. Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai selesai. Bila hal tersebut tidak memungkinkan, pengecoran dapat dihentikan pada tempat-tempat tertentu yang tidak membahayakan.
Prosedur pelaksanaan pekerjaan
• Siapkan perijinan untuk memulai pekerjaan (request) yang disetujui oleh direksi pekerjaan.
• Cek bersama dengan direksi sebelum dilakukan pekerjaanpengecoran.
• Lakukan pengecoran dan setiap melakukan pengecoran makacampuran beton sudah harus dilakukan pengecekan terhadap kadar airnya dengan slump test dan buat silinder untuk pengujian mutubeton tersebut.
• Pastikan skor-skor dan perancah kuat menopang beton basahsehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan gambar.
• Lakukan pemeliharaan beton dengan penyiraman terus menerusatau dengan pemberian karung goni sampai beton mencapai umur 28 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar