Perkembangan Vertikal
Drain
Pada tahun 1925, Daniel
E. Moran memperkenalkan pemakaian drainase dari kolom-kolom pasir untuk
stabilitas tanah pada kedalaman yang besar dan selanjutnya keberhasilan
drainase tipe ini dipakai disebelah barat benua Amerika (Amerika Serikat) dan
pada tahun 1944 disebelah timur negara tersebut. Tipe drainase selanjutnya
dikenal dengan drainase vertikal. Sejak tahun itu, pemanfaatan drainase
vertikal yang dikenal dengan metode vertikal drain berkembang demikian pesat,
umumnya dalam pekerjaan-pekerjaan konstruksi timbunan untuk jalan raya,
tanggul, tanah hasil reklamasi pantai.
Pada tahun 1936,
diperkenalkan sistem vertikal drain dengan bahan sintesis oleh Kjellman di
Swedia. Setelah di tes di beberapa tempat pada tahun 1937 dengan bahan calboard
wick mendapat sambutan yang hangat dari para ilmuwan. Sejak saat itu
pengembangan vertikal drain dilanjutkan menggunakan berbagai macam bahan. Ini
dilakukan para ilmuan agar dapat mempercepat waktu penurunan konsolidasi yang
lama. Pengembangan yang terbaru bagi vertikal drain adalah vertikal drain
sintesis. Dengan memenuhi persyaratan untuk kelayakan vertikal drain dan bahkan
vertikal drain sintesis dapat mempercepat waktu penurunan konsolidasi lebih
cepat dari bahan-bahan terdahulunya sehingga menjadi pilihan utama saat
mengatasi masalah konsolidasi.
Prinsip Vertikal Drain
Laju konsolidasi yang
rendah pada lempung jenuh dengan permeabilitas rendah, dapat dinaikkan dengan
menggunakan drainasi vertikal (vertical drain) yang memperpendek lin¬tasan
pengaliran dalam lempung. Kemudian konsolidasi terutama diperhitungkan akibat
pengaliran horisontal radial, yang menyebabkan disipasi kelebihan tekanan air
pori yang lebih cepat, pengaliran vertikal kecil pengaruhnya. Dalam teori,
besar penurunan konsolidasi akhir adalah sama, hanya laju penurunannya yang
terpengaruh.
Karena tujuannya adalah
untuk mengurangi panjang lintasan pengaliran, maka jarak antara drainasi
merupakan hal yang terpenting. Drainasi tersebut biasanya diberi jarak dengan
pola bujur sangkar atau segitiga. Jarak antara drainasi tersebut harus lebih
kecil daripada tebal lapisan lempung dan tidak ada gunanya menggunakan drainasi
vertikal dalam lapisan lempung yang relatif tipis.
Untuk mendapatkan
desain yang baik, koefisien konsoli¬dasi horisontal dan vertikal (Ch dan Cv)
yang akurat sangat penting untuk diketahui. Biasa¬nya rasio Ch /Cv terletak
antara 1 dan 2, semakin tinggi rasio ini, pemasangan drainasi se¬makin
bermanfaat. Nilai koefisien untuk lempung di dekat drainasi kemungkinan
men¬jadi berkurang akibat proses peremasan (remoulding) selama pemasangan
(terutama bila di-gunakan paksi), pengaruh tersebut dinamakan pelumasan
(smear). Efek pelumasan ini dapat diperhitungkan dengan mengasumsikan suatu nilai
Ch yang sudah direduksi atau dengan menggunakan diameter drainasi yang
diperkecil.
Masalah lainnya adalah
diameter drainasi pasir yang besar cenderung menyerupai tiang-tiang yang lemah,
yang mengurangi kenaikan tegangan vertikal dalam lempung sampai tingkat yang
tidak diketahui dan meng¬hasilkan nilai tekanan air pori berlebihan yang lebih
rendah dan begitu pula halnya dengan penurunan konsolidasi. Efek ini minimal
bila menggunakan drainasi cetakan karena fleksibilitasnya.
Pengalaman menunjukkan
bahwa drainasi vertikal tidak baik untuk tanah yang memiliki rasio kompresi
sekunder yang tinggi, seperti lempung yang sangat plastis dan gambut, karena
laju konsolidasi sekunder tidak dapat dikontrol oleh vertikal drain.
Jenis Vertikal Drain
Pada prinsipnya drainase
ini dapat dikatakan menjamin aliran air tanpa hambatan atau dapat dikatakan
kecil ke arah vertikal yaitu ke arah lapisa porus yang berada di atas muka
tanah atau bahkan dua lapisan porus di atas dan di bawah lapisan lunak (berada
dalam tanah) dan juga tidak menimbulkan masalah pada bidang kontak antara tanah
dan drain.
Tipe vertikal drain
bergantung pada material yang digunakan dan dibagi menjadi dua bagian besar,
yaitu:
a. Vertikal drain
konvensional.
b. Vertikal drain
sintesis.
Vertikal Drain Konvensional
Tipe ini klasik yang
sudah banyak digunakan. Bahan yang digunakan adalah bahan bergradasi atau pasir
(sand drain). Umumnya terdiri dari pasir atau kerikil yang mempunyai
permeabiitas tinggi.
Metode tradisional
dalam membuat vertikal drain adalah dengan membuat lubang bor pada lapisan
lempung dan mengurung kembali dengan pasir yang bergradasi sesuai diameternya
sekitar 200 - 400 mm dan saluran drainasi tersebut dibuat sedalam lebih dari 30
m. Pasir harus dapat dialiri air secara efisien tanpa membawa partikel-partikel
tanah yang halus.
Drainasi cetakan juga
banyak digunakan dan biasanya Iebih murah daripada drainasi urugan untuk suatu
daerah tertentu. Salah satu jenisnya adalah drainasi prapaket (prepackage
drain) yang terdiri dari sebuah selubung filter, biasanya dibuat dari
polypropy¬lene, yang diisi pasir dengan diameter 65 mm. Jenis ini sangat
fleksibel dan biasanya tidak terpengaruh oleh adanya gerakan-gerakan tanah
lateral.
Vertikal Drain Sintetik
Ada beberapa macam dari
vertikal drain sintetik dan dapat dikategorikan dalam beberapa kategori
(Magnan, 1983) :
a. Vertikal drain
sintesis dari bahan karton.
b. Vertikal drain dari
bahan plastik.
c. Vertikal drain dari
bahan pasir yang dibungkus dengan material sintetik.
d. Vertikal drain dari
bahan serabut kelapa.
Vertikal drain sintetik
umunya berbentuk strip dan terdiri dari dua komponen utama yaitu inti plastik
yang dibungkus dengan material geosintesis. Inti plastik berfungsi sebagai
penyalur air dan pembungkus sebagai filter bagi partikel tanah halus.
Dibanding dengan
vertikal drain dari bahan pasir (sand drain), vertikal drain sintesis mempunyai
beberapa keuntungan menurut Young (1997), diantaranya :
1. Gangguan tanah
akibat pemasangan lebih kecil.
2. Alat-alat pemasangan
lebih ringan.
3. Meniadakan kontrol
kualitas pasir dilapangan.
4. Kualitas vertikal
drain sintesis lebih seragam.
5. Menjamin jalur
drainase yang kontinyu.
6. Kontaminasi partikel
halus jauh lebih kecil.
7. Menahan deformasi
yag besar tanpa menghilangkan fungsinya.
8. Lebih cepat
pemasangannya.
9. Lebih ekonomis.
Karena alasan-alasan
tersebut metode sand drain semakin jarang digunakan dan banyak yang memilih
menggunakan vertikal drain jenis sintesis.
Penggunaan Vertikal
Drain
Vertikal drain dapat
dipergunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya di bawah embankment jalan
raya, jalan kereta api atau landas pacu pesawat serta di bawah pondasi tanki
minyak yang berdiri di atas tanah lunak , pada konstruksi-konstruksi tersebut.
Vertikal drain terutama digunakan untuk mempercepat proses konsolidasi sehingga
pada waktu konstruksi yang sebenarnya didirikan, tidak akan dialami penurunan
atau beda penurunan yang berlebihan yang dapat menyebabkan gangguan operasi
sarana-sarana tersebut atau bahkan merusak strukturnya. menunjukkan aplikasi di
oprit jembatan, bila oprit jembatan masih dapat mengalami penurunan pada waktu
operasi maka akan timbul beda elevasi antara oprit jembatan dengan jembatannya
yang biasanya tidak turun (sangat kecil) karena berdiri di atas pondasi dalam.
Bila dalam pelebaran
suatu jalan, elevasi jalan baru harus dibuat sama dengan jalan lama, sedangkan
penggalian tanah disamping jalan lama dapat menimbulkan gangguan stabilitas,
maka vertikal drain merupakan solusi yang tepat. Bila diperlukan suatu
embankment yang tinggi dan dihadapi masalah stabilitas, vertikal drain dapat
dipakai untuk mempercepat keluarnya tegangan air pori dan meningkatkan tegangan
efektif tanah sehingga kestabilan tanah pondasi embankment tersebut menjadi
lebih baik . Pada proyek reklamasi vertikal drain digunakan untuk mempercepat
proses penurunan dan meningkatkan stabilitas sehingga proses pengurukan dapat
berjalan dengan balk dan cepat. Vertikal drain juga dapat dikombinasikan dengan
metode prakompresi hampa udara (vacuum drainage) atau pemadatan dinamis
(dynamic consolidation) untuk mempercepat disipasi tegangan air pori yang
timbul pada waktu dilakukan proses pemadatan . Dalam proses prakompresi hampa
udara, pemasangan vertikal drain tidak boleh mnencapai lapisan permeabel yang
mengandung sumber air karena ini akan berakibat tersedotnya air dari lapisan
permeabel tsb. Pemancangan tiang pancang dlbawah lereng galian akan
menimnbulkan tegangan air pori yang dapat membahayakan kestabilan lereng galian
tsb. disini vertikal drain akan sangat berguna untuk mempercepat proses
keluarnya tegangan air pori sehingga kestabilan lereng tidak banyak terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar