Sabtu, 24 September 2011

Tugas PPJ

perencanaan perkerasan jalan

TUGAS PRESENTASI
Mata Kuliah : Perencanaan Perkerasan Jalan / 2SKS
MATERIAL KONSTRUKSI PERKERASAN
TANAH DASAR
Kelompok I: RoushcHaantiiee GLaadhizz Phoenix'love, Erni Masagala, Ody Orion, Anang Wedus Gembel(parto)
Materi :
Peranan tanah dasar pada perkerasan jalan ; Klasifikasi Tanah menurut sistim Unified ; Prosedur
Klasifikasi di Laboratorium
Kelompok II: Asep Dian, Algazt Masagala, Dichyat, I-Ibnu Af
Materi :
Klasifikasi Tanah menurut sistim Unified ; Prosedur Klasifikasi di Lapangan
Kelompok III: Foead NurCahya, Mashudi, Slamet, Genji Satoshi Aphyt
Materi :
Klasifikasi Tanah menurut sistim AASTHO
AGREGAT
Kelompok IV: Parjo, Ariefz ManutdHoliç, Agung, Tia
Materi :
Peranan Agregat pada Perkerasan Jalan ; Klasifikasi Agregat
Kelompok V: Gozali, Anang bewok, Toufik, Sigit Agung
Materi :
Sifat-sifat teknis agregat ; sifat-sifat teknis agregat untuk perkerasan lentur ; sifat-sifat agregat
untuk perkerasan kaku
ASPAL
Kelompok VI: Yudhit, Bayu, Fajri, Edy(sueb)
Materi :
Peranan aspal pada perkerasan jalan, Jenis aspal ; Aspal keras (AC) ; pengujian aspal keras
Kelompok VII: Argy(wirog), Alif, Toni, Renta
Materi :
Jenis aspal; Aspal Cair / Cut Back Asphalt ; pengujian aspal cair
SEMEN
Kelompok VIII: Fajar, Hermawan, Veronika, Leksy, Wahyu
Materi :
Peranan semen pada perkerasan jalan; kategori dan karakthttp://www.blogger.com/img/blank.giferistik semen ; pemilihan semen ;
bahan tambah semen
Kriteria penilaian :
a. Isi Materi (lengkap/tidak)
b. Cara penyampaian
c. Kontribusi seluruh anggota
Buat Makalah dan Slide Power Point untuk Presentasi.
Selamat mengerjakan..
-download materi terkait
1. klasifiksi tanah
2. agregat
3. perkerasan jalan
5. material konstruksi perkerasan lentur
6. subgrande

Rabu, 21 September 2011

Analisis Waduk Gajah mungkur

Analisis Waduk Gajah mungkur
Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun di akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 17 November 1978. Fungsi utama waduk selain untuk mengendalikan banjir ( flood control ) juga untuk irigasi yang mengairi lahan pertanian seluas lebih dari 23.600 ha di kabupaten Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Sragen, pemasok air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan air industri, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 12,4 MegaWatt, pariwisata, perikanan darat.
Luas tangkapan air (Chatment area) 1.350 Km2 , Waduk Gajahmungkurÿ mampu mengendalikan banjir dari 4000 meter kubik (m3) per detik menjadi 400 meter kubik (m3) per detik. Hal ini akan mengamankan seluruh daerah di sekitar aliran bengawan solo mulai Wonogiri, Ngawi sampai ke wilayah hilir di Gresik Jawa Timur dari bencana banjir.
II. PERMASALAHAN WADUK
Terjadinya banjir pada awal tahun 2008 di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo akibat dari Waduk Gajahmungkur yang telah mengalami pendangkalan karena tingginya laju sedimentasi. Sedimentasi yang masuk ke Waduk Gajahmungkur berasal dari erosi sungai sungai yang bermuara ke waduk yang meliputi Sungai Keduang, Wiroko, Solo Hulu, Alang dan Sungai Wuryantoro. Dari ke lima sungai tersebut sungai Keduang penyumbang sedimen terbesar yaitu 1.218.580 m3 per tahun, disusul Sungai Solo Hulu mencapai 604.990 m3 per tahun. Seluruh sedimen dari sungai-sungai yang bermuara ke waduk bergerak perlahan lahan menuju pusat waduk, bahkan yang lebih memprihatinkan sedimen tersebut bergerak menuju intakeÿ yang mengganggu aliran air yang masuk ke Turbin sebagai penggerak PLTA.
Waduk Gajahmungkur didesain untuk 100 tahun terhitung sejak beroperasi tahun 1982 sampai tahun 2082, dengan kemampuan maksimal penyimpanan sedimen ( dead strorage ) sebesar 120 juta m3 dengan asumsi laju sedimen (endapan lumpur) sebesar 2 milimeter per tahun. Tetapi kenyataan sekarang laju sedimentasi mencapai 8 milimeter per tahun. Apakah umur 100 tahun bisa tercapai ? Saat ini sedimen yang masuk Waduk Gajahmungkur mencapai 2,55 juta m3 per tahun. Pada tahun 2008 ini jumlah sedimen yang masuk ke waduk mencapai 100 juta m3. Bahkan, studi penanganan sedimentasi yang dilakukan Badan Kerjasama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency / JICA). Rata rata hasil sedimen tahunan ke dalam waduk (periode 1993-2004) sebesar 3,18 juta m3. Apabila tidak ada langkah langkah yang nyata untuk mencegah sedimentasi maka umur waduk tidak akan mencapai 20 tahun kedepan.
Penebangan pohon di daerah tangkapan air (chatment area) baik hutan rakyar, perhutani, sabuk hijau (Green belt), lahan pertanian, ladang, akan menyebabkan erosi permukaan lahan semakin tinggi sehingga aliran air membawa lumpur masuk ke dalam sungai - sungai yang bermuara ke waduk, hal ini diperparah lagi dengan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan lahan pertanian pasang surut yang kuasai oleh masyarakat untuk tanam padi dan palawijo pada musim kemarau. Daerah Aliran Sungai seharusnya merupakan daerah hijau untuk mencegah erosi tanah pada saat terjadi banjir. Laju sedimentasi ke pusat waduk semakin tinggi jika di areal waduk dibuat lahan pasang surut untuk bercocok tanam, penggemburan tanah selama penanaman akan mudah sekali terjadi erosi saat hujan turun. 92% sedimen yang masuk ke waduk berasal dari erosi permukaan lahan.
III. PENANGANAN SEDIMENTASI
Peran masyarakat di seluruh daerah Chatment area untuk tidak melakukan penebangan pohon, perusakan Green belt, tetapi melakukan tanam kembali di sekitar waduk agar dapat menahan laju lumpr kedalam waduk. pemanfaatan DAS sebagai lahan pertanian dengan baik. Melakukan pengerukan pada sedimentsai secara rutin. Mengubah pola perilaku masyarakat peduli waduk dengan memberikan penyuluhan secara terus menerus akan menghasilkan sikap rasa memiliki terhadap waduk Gajahmungkur. membuat pancang beton di hulu Keduang dan mengalihkan alur Kali Keduang agar menjauh dari intake. Tidak membuang sampah kedalam sungai yang mengakibatkan pemampatan pada saluran air yang berada di waduk

PENGEMBANGAN DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA AIR Fenomena Umum Persoalan SDA part 3

PENGEMBANGAN DAN MANAJEMEN
SUMBERDAYA AIR
Fenomena Umum Persoalan SDA

Peningkatan dan perkembangan pembangunan di berbagai sektor menuntut pemenuhan akan pelayanan air. Hal ini memberikan implikasi berkembangnya sistem SDA yang makin kompleks dan rumit.
untuk selanjutnya silahkan download disini

PMSDA Part 2 Definisi PSAT

Definisi PSAT
Praktek PSAT tergantung konteksnya
- tidak ada definisi baku
- dikembangkan sendiri sesuai konteks setempat
Definisi umum
PSAT -suatu proses yg mempromosikan pengaturan
terkoordinasi atas air, lahan, dan sumberdaya
terkait agar supaya memberikan hasil maksimal
bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi secara
seimbang tanpa mengorbankan ekosistem yg vital
Keterpaduan mencakup:
- Keterpaduan sistem alam ( lahan & air, AP & ABT,
kuantitas&kualitas, hulu&hilir, blue&green water)
- Keterpaduan sistem manusia ( air focus sasaran
kebijakan, lintas sektoral, kelola air & limbah cair
untuk selengkapnya silahkan download disini
untuk password bisa hubungi kami via sms jangan lupa sertakan NIM

Senin, 19 September 2011

Minggu, 18 September 2011

Plugin WMP


jika kalian mau dengerin musik secara stream melalui blog ini kami sarankan untuk
menginstal plugin "windows media player plugin" untuk mozilla firefox untuk linknya silahakan download disini

Sabtu, 17 September 2011

Jadwal

i: semster I
iii: semester III
v: semester V
vii: semester VII

senin:
i: 07.00-09.30 B.2.3 : Analisis Struktur I
i: 09.30-11.10 D.3 : Kimia Dasar
iii: 07.00-08.40 C.2.1 : Teknologi Bahan Konstruksi
iii: 08.40-11.10 B.2.2 : Matematika III
v: 15.00-16.40 B.2.2 : Irigasi dan Bangunan Air
vii: 08.30-10.20 C.2.1 : Analisis Struktur Jembatan
vii: 12.30-14.10 B.0.1 :Pengendalian dan Pemanfaatan Sungai
selasa:
i: 07.00-08.40 D.3 : Pendidikan Agama Islam
i: 08.40-10.20 B.2.1 : Pendidikan agama Kristen Katholik
i: 08.40-10.20 B.2.3 : Pendidikan Agama Kristen Protestan
i: 12.30-14.10 B.2.3 : Fisika Dasar
i: 14.10-16.40 B.2.3 : Aplikasi Komputer
iii: 08.40-10.20 C.2.1 : Mekanika Tanah I
iii: 07.00-08.40 C.2.1 : Teknik Lalu Lintas
v: 10.20-12.00 C.2.1 : Teknik Pondasi II
vii: 08.40-10.20 B.0.1 : Lapangan Terbang
vii: 12.30-14.10 C.0.3 : Perbaikan Tanah
Rabu
i: 15.00-16.40 C.2.1 : Bhs Indonesia
iii: 08.40-10.20 B.2.2 : Hidraulika
v: 07.00-08.40 B.2.2 : Perancangan Perkerasan Jalan
v: 08.40-11.10 C.2.1 : Jalan Rel
vii: 08.40-10.20 B.0.1 : Pelaksanaan Perkerasan
Kamis
i: 08.40-10.20 B.2.2 : Matematika I
iii: 07.00-09.30 D.4 : Perancangan Geometri Jalan
v: 07.00-08.40 B.2.2 : Analisis Struktur v
v: 10.20-12.00 B.2.2 :Pengembangan & Manajemen SDA
vii: 07.50-09.30 D.1 : Pendidikan Kewarganegaraan
vii: 09.30-11.20 B.0.2 : Dsr Tkn Pantai & Lepas Pantai
v & vii: 14.10-15.50 D.1 : Pengembangan Kepribadian
jumat
i: 07.50-09.30 C.3.2 : Bhs Inggris I
i: 09.30-22.20 C.2.1 : Ilmu Lingkungan
iii: 07.00-08.40 B.2.2 : Pengantar Geologi TEknik
iii: 08.40-10.20 B.2.3 : Hidrologi
v: 07.00-08.40 B.2.3 : Struktur Baja II
v: 08.40-09.30 B.2.2 : Drainase
v: 13.00-14.40 ? : Struktur Beton Bertulang II
vii: 08.40-10.20 B.0.1 : Kewirausahaan
sabtu
i: 15.00-17.30 C.3.1 : Bhs Inggris Unggulan
iii: 12.30-14.10 C.2.1 : Analisis Struktur III

Halaman facebook kami

Silahkan cari kami=> Infocom HMJTS-UTY
http://www.facebook.com/pages/Infocom-HMJTS-UTY/211692758895023

Kamis, 15 September 2011

Software Lingkaran Mohr

Buat ngitung lingkaran mohr
mampu menampilkan langkah-langkah membuat lingkaran mohr dari cari ngitungnya
screenshot

download[4]

alternatif link [indowebster]
Mohr Learning

Mekanika Tanah I (software)

Wah enak banget dan beruntung ngebaca disini kami akan memberikan software buat ngitung saat praktikum mektan lhooo :) (khususnya yang gak mau repot ngitung2 manual)naahhh ini bukan software yang diinstall lho tapi pakai excelbuat yang lagi praktikum dan sangat membutuhkan silakan download saja disini dijamin free alias gratis

Matematika III

Buat yang membutuhkan materi kalkulus III download saja dibawah ini:1. Tabel Laplace klik disini2. New Tabel Laplace klik disini untuk teori bisa download disini3. Deret Fourier klik disini4. Hand out deret fourier klik disiniSekian dulu dari kami, selebihnya kalian bisa minta password di group facebook "INFOCOM-HMJTS-UTY"atau kirim email sipil.uty@groups.facebook.com or uty.hmjts@gmail.com jangan lupa sertakan NIM

Momen Inersia

Dalam analisis struktur, khususny mekanika bahan sering kali muncul kebutuhan untuk mendefinisikan sifat-sifat GEOMETRIS (Geometrical Propeties) bidang datar yang digunakan. Misalnya, beban aksial yang bekerja pada suatu batang, akan menimbulkan itensitas gaya (Tegangan) yang dihitung sebagai besaran gaya per satuan luas penampang, sehingga muncul kebutuhan untukmenentukan luas tampang datar dalam perhitungan tegangan.Bahasan materi dalam bagian ini mencakup penyajian formulasi & langkah perhitungan beberapa sifat GEOMETRIS bidang datar.Sifat-sifat GEOMETRIS tampang datar (CROSS-SECTIONAL PROPERTIES) yang sering diterapkan dalam mekanika bahan diantaranya:1. Luas2. Momentum Statis3. Momen Inersiaselanjutnya kalian bisa download disini

POLIMER KIMIA DASAR

Dalam suatu pembuatan pabrik kimia bukan hanya dari teknik sipil saja yang berperan dalam pembuatan pabrik, namun disini dari bidang-bidang yang lainya ikut berperan penting diantarnya:
1. Listrik
2. Mesin
3. Arsitektur
4. Plumbing (bagian pipa)

A. Pengertian Polimer
Polimer adalah suatu makromolekul yang terbentuk dari makromolekul sederhana yang disebut sebagai monomer.

(Beberapa contoh monomer dari kiri ke kanan: vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena)


“Monomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenall dengan nama orlon, dan digunakan sebagai karpet dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada karbon dalam monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom karbon lain membentuk polimer.”

Polimer digolongkan menjadi dua macam, yaitu polimer alam (seperti pati, selulosa, dan sutra) dan polimer sintetik (seperti polimer vinil). Plastik yang kita kenal sehari-hari sering dipertukarkan dengan polimer sintetik. Ini dikarenakan sifat plastik yang mudah dibentuk (bahasa latin; plasticus = mudah dibentuk) dikaitkan dengan polimer sintetik yang dapat dilelehkan dan diubah menjadi bermacam-macam bentuk. Padahal sebenarnya plastik mempunyai arti yang lebih sempit. Plastik termasuk bagian polimer termoplastik, yaitu polimer yang akan melunak apabila dipanaskan dan dapat dibentuk sesuai pola yang kita inginkan. Setelah dingin polimer ini akan mempertahankan bentuknya yang baru. Proses ini dapat diulang dan dapat diubah menjadi bentuk yang lain. Golongan polimer sintetik lain adalah polimer termoset (materi yang dapat dilebur pada tahap tertentu dalam pembuatannya tetapi menjadi keras selamanya, tidak melunak dan tidak dapat dicetak ulang). Contoh polimer ini adalah bakelit yang banyak dipakai untuk peralatan radio, toilet, dan lain-lain.

Gambar 1. Struktur bakelit
Perkembangan Polimer Sintetik
Penemuan dan pengembangan polimer sintetik didasari pada adanya beberapa keterbatasan yang ditemukan manusia pada pemanfaatan polimer alam. Sebagai contoh, polimer alam seperti karet alam memiliki beberapa keterbatasan seperti berbau, lunak dan lengket jika suhu udara terlalu panas, keras dan rapuh jika suhu udara terlalu dingin, berbau, dan sering melekat pada saat pengolahannya. Selain itu ketersediaan yang terbatas di alam menjadi faktor pembatas pemanfaatannya. Indonesia sendiri bersama Malaysia menjadi negara pemasok kebutuhan karet terbesar di dunia.
Karena beberapa keterbatasan tersebut, manusia mengganti penggunaan karet alam dengan polimer sintetik seperti poliisoprena (polimer dari isoprena; 2-metil-1,3-butadiena), suatu zat yang memiliki sifat seperti karet alam namun bahan ini tidak dipanen dari kebun karet. Selain itu masih ada contoh karet sintetik yang dewasa ini banyak dimanfaatkan seperti neoprena (polimer dari kloroprena) yang digunakan untuk insulator kawat dan kabel, butadiena stirena (kopolimer dari 1,3-butadiena (75%) dan sirena (25%)) yang banyak digunakan oleh industri ban kendaraan bermotor.
nCH2 = CHC6H5 + 3nCH2 = CH – CH = CH2
radikal bebas inisiator

Gambar 2. Reaksi pembentukkan SBR
Contoh lain dari polimer alam yang mulai diganti penggunaannya adalah serat untuk keperluan tekstil. Serat seperti kapas, wol, dan sutera meskipun sampai sekarang masih digunakan sebagai bahan baku dalam industri tekstil, tetapi karena keterbatasan ketersediaan dan memiliki kelemahan dalam hal ketahanan terhadap regangan dan kerutan serta serangan ngengat (sejenis serangga), mulai digantikan oleh polimer sintetik seperti poliakrilonitril (Orlon, Acrilan, Creslan), poliester (dacron), dan poliamida (nylon). Selain itu untuk lebih memuaskan selera, manusia juga telah mengembangkan polimer sintetik untuk industri tekstil yang terbuat dari bahan yang tahan api seperti tris [tris (2,3-dibromopropil)] fosfat.

Gambar 3. Struktur nilon
Polimer sintetik lain yang perkembangannya sangat pesat adalah plastik. Kemudahan dan keistimewaan plastik sedikit banyak telah dapat menggantikan bahan-bahan seperti logam dan kayu dalam membantu kehidupan manusia.
Sejak ditemukan oleh seorang peneliti dari Amerika Serikat pada tahun 1968 yang bernama John Wesley Hyatt, plastik menjadi primadona bagi dunia industri. Produksinya di seluruh negara lebih dari 100 juta ton per tahunnya.
Contoh plastik yang banyak digunakan dalam kehidupan kita adalah polietilena (bahan pembungkus, kantong plastik, mainan anak, botol), teflon (pengganti logam, pelapis alat-alat masak), polivinilklorida (untuk pipa, alat rumah tangga, cat, piringan hitam), polistirena (bahan insulator listrik, pembungkus makanan, styrofoam, mainan anak), dan lain-lain.

Gambar 3. Beberapa contoh struktur polimer plastik

B. Cara Pembuatan Polimer
Polimerisasi merupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer bereaksi untuk membentuk rantai yang besar.
Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.
B.1. Polimer Adisi
Reaksi adisi adalah sebuah reaksi dimana dua atau lebih molekul bergabung membentuk satu produk tunggal. Selama polimerisasi etena, ada ribuan molekul etena yang bergabung bersama membentuk poli(etena) – umumnya disebut politena. Reaksi pembentukan teflon dari monomer-monomernya tetrafluoroetilen, disebut reaksi adisi. Perhatikan Gambar 1 yang menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.

Gambar 1. Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang digunakan sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena digunakan untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain
Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal. Berdasarkan Gambar 1, yang dimaksud polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer­monomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3. Contoh lain dari polimer adisi diilustrasikan pada Gambar 2. Suatu film plastik yang tipis terbuat dari monomer etilen dan permen karet dapat dibentuk dari monomer vinil asetat.

(Polietilen dan polivinil asetat adalah contoh polimer yang dibuat melalui polimerisasi adisi.)


Dalam reaksi polimerisasi adisi, umumnya melibatkan reaksi rantai. Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan polietilena
Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2 = CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi


Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan rangkap C = C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal C – C pada polimer polietilena

Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R’) CH2 – CH2 + R ⇌ CH2 – CH2- R atau antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi R-(CH2)n-CH2° + °CH2-(CH2)n-R’ ⇌ R-(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R’ Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi dan reaksinya antara lain.
Polivinil klorida
n CH2 = CHCl → [ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida polivinil klorida
Poliakrilonitril
n CH2 = CHCN → [ - CH2 - CHCN - ]n
Polistirena

B.2. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air – dari atom-atom monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.
Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air. Reaksi kondensasi yang digunakan untuk membuat satu jenis nilon ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Gambar 4. Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6 – diaminoheksana dan asam adipat yang umum digunakan untuk membuat jenis nylon. Nylon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit monomer. Dalam gambar ini, ada enam atom karbon di setiap monomer, maka jenis nylon ini disebut nylon 66.

Gambar 5. Pembuatan Nylon 66 yang sangat mudah di laboratorium.
Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang bersifat keras, dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung pada tape – audio dan tape – video, dan kantong plastik.
Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.

C. JENIS-JENIS POLIMER
Berdasarkan Sumber-nya:
Alami : Polimer yang berasal dari alam, seperti pati, selulosa, protein, lipid, asam nukleat, dsb
Polimer Monomer Sumber/terdapatnya
Protein
Amilum
Selulosa
Asam Nukleat
Karet Alam Asam amino
Glukosa
Glukosa
Nukleotida
Isoprena Wol,sutera
Beras,gandum dll
Kayu
DNA,RNA
Getah pohon karet

Sintetik : Polimer yang dibuat dipabrik dan tidak terdapat dialam, polietilena, polivinil klorida, dsb
Polimer Monomer Sumber/terdapatnya
Polietilena
PVC
Polipropilena
Teflon Etena
Vinilklorida
Propena
Tetrafluoroetilena Plastik
Pelapis lantai,pipa
Tali plastik, karung plastik
Gasket, panci
Berdasarkan Cara Pembuatannya:
Polimer Adisi
Polimer Kondensasi
Berdasarkan Reaksi terhadap Kalor :
Polimer Termoplastik
Bila dipanaskan melunak dan dapat dibentuk dengan bantuan tekanan, polimer jenis ini dapat dibentuk ulang, contohnya adalah polietilena, PVC, polipropilena.
Polimer Termoset
Dapat dilebur dalam pembuatannya tapi menjadi keras selamanya tidak melunak dan tidak dapat dicetak ulang. Polimer jenis ini tidak dapat dibentuk ulang, contohnya adalah bakelit,yaitu plastik yang digunakan untuk peralatan listrik.

D. PENAMAAN POLIMER
Penamaan mengikuti aturan IUPAC (International Union of Pure Applied Chemistry) - lihat buku Organik Fessenden
Tuliskan kata poli di-ikuti rantai utama monomer-nya
Jika bercabang maka gunakan nomor dan posisi pada atom C utama dan tuliskanlah radikal atom yang terikat. Jika gugus cabang radikal alkil maka ditulis di depan rantai utama yang mengalami rearregement (dimodifikasi penataan ulang). Jika gugus cabang terbentuk melalui substitusi satu atau beberapa hidrogen dari etilena, maka ditulis dibelakang rantai utamanya
Penulisan pada polimerisasi adisi: kata poli dan di-ikuti nama rantai cabang utama di-ikuti radikal atom cabangnya pada akhir namanya.
poli

Perancangan Perkerasan Jalan

Struktur Perkerasan
  (Tagar & Lentur)

PENDAHULUAN

Perkerasan (Pavement) :


Adalah lapis tambahan yang diberikan di atas tanah dasar dengan maksud untuk
memperkuat daya dukung tanah dasar terhadap beban kendaraan.
Perkerasan yang digunakan untuk melayani lalu lintas darat =>Perkerasan jalan.

Selengkapnya bisa di download
format Pdf klik disini